Bagaimana Cara Menjadi Pembawa Acara yang Baik

SETIAP acara memerlukan pembawa acara atau master of ceremony (MC) –Emcee, emsi. Bahkan, shalat Jumat pun ada MC, yaitu yang mengumumkan nama imam dan khotib plus informasi DKM seperti perolehan kencleng jumat. Ada juga pemimpin atau ketua organisasi yang merangkap jadi MC dalam rapat internal.

Berikut ini saya share cara menjadi pembawa acara yang baik (MC) secara umum dan ringkas.

Tugas Utama MC: TIM

Kita mulai dari tugas utama MC yang terangkum dalam TIM:

T= Time, Waktu. Yakni memastikan acara berlangsung tepat waktu, awal dan akhir, juga durasi pengisi acara.
I= Introducing, Mengenalkan. Yakni mengenalkan pengisi acara, pemateri, pembicara, juga mengingatkan kembali nama dan tujuan acara, serta mengumumkan susunan acara.
M= Mood. Yakni membangkitkan gairah audiens dan kemeriahan acara, misalnya memberi komando tepuk tangan hadirin. (Effective Emcee-ing)

Sebagai tambahan, MC itu “Star Maker“, yakni pencipta bintang. Maksudnya, pembawa acara harus berusaha agar para pengisi acara tampil memukau dan memuaskan hadirin. MC tidak boleh berusaha jadi bintang karena tugasnya adalah menciptakan bintang, bukan berusaha menjadikan dirinya sendiri sebagai bintang. Pembawa Acara harus berusaha agar audiens memberikan apresiasi dan antusias mendengarkan pengisi acara.
https://aang-zaenal-alfian.blogspot.com/2018/03/bagaimana-cara-menjadi-pembawa-acara.html

Cara Memandu Acara: Jadi MC

Pemandu acara (MC) adalah orang yang pertama dan terakhir yang berbicara di sebuah acara. MC bertugas membuka acara (opening speech) dan menutupnya dengan standar umum sebagai berikut:
  1. Sinyal Memulai (Signal to Start) Memberi, aba-aba, sinyal, atau tanda kepada hadirin bahwa acara akan segera dimulai. Misalnya: Hadirin, mohon perhatian, acara akan segera dimulai.
  2. Mengucapkan Salam (Greeting). Mengucapkan salam, misalnya: Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi.
  3. Menyapa hadirin (Welcome Speech), khususnya tamu spesial, seperti pemateri, atau pejabat yang hadir. Misalnya: Bapak Gubernur dan hadirin yang kami hormati.
  4. Perkenalkan Diri (introduce yourself). Berlaku di acara informal. Di acara formal tidak berlaku. Misalnya, saya –Ahmad Fulan– sebagai pemandu acara ini…
  5. Menyebutkan nama dan tujuan acara. Misalnya, … atas nama panitia penyelenggara, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu/Sdr di acara [NAMA ACARA].
  6. Menyebutkan susunan acara. Berlaku di acara informal. Acara formal biasanya sudah ada susunan acara di undangan. Misalnya, acara ini akan diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, acara pokok, dan penutup.
  7. Memperkenalkan pembicara (introducing the speaker). Nama pemberi sambutan cukup dengan menyebutkan jabatan dan nama lengkapnya. Misalnya, sambutan pertama oleh Ketua Panitia Bapak Ahmad Fulan.
  8. “Bridging” atau merangkaikan acara ke acara berikutnya.
  9. Closing berisi ucapan terima kasih kepada panitia, sponsor, pengisi acara, dan hadirin.
Demikian ulasan ringkas tentang Bagaimana Cara Menjadi Pembawa Acara yang Baik

Panduan selengkapnya di buku Kiat Memandu Acara: Tips Jadi MC dan Moderator terbitan Nuansa sebagaimana gambar ilustrasi di atas.

Baca Juga=>Tiga Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan MC dalam memandu acara. Wasalam.

Subscribe to receive free email updates: